Ada salah satu cara untuk mengasah sisi kreatif otak kita, adalah dengan memaksa kita mengeluarkan ide sebanyak mungkin dalam waktu yang terbatas. Ya, kuantitas/jumlah ide, soal kualitas nanti dulu. Oke..?!
Metode ini dinamai dengan Brainstorming. Yuk, lanjut untuk mempelajari apa itu brainstorming & bagaimana cara yang efektif untuk mengimplementasikan Brainstorming.
Apa itu Brainstorming?
Brainstorming adalah teknik yang digunakan untuk menemukan solusi terhadap masalah tertentu dengan mengumpulkan ide-ide secara spontan dari siapapun. Brainstorming bisa dilakukan sendiri ataupun dengan Tim.
Pada Artikel ini aku akan coba bahas lebih mendalam untuk Brainstorming dengan Tim.
Siapa yang Cocok Melakukan Brainstorming?
Ada beberapa keyakinan yang harus selaras sebelum menjalankan Brainstorming dengan tim. Terutama dari sisi Leader atau pemimpin. Jika ada perbedaan keyakinan, maka akan semakin besar kemungkinan gagal dalam implementasi.
Kalo Leader-nya aja nggak yakin dan mau pegang prinsip-prinsip ini, Brainstorming jelas akan susah memberikan hasil terbaik.
Prinsip untuk menjalankan Brainstorming:
- Mau memberikan peluang kepada setiap orang untuk belajar & berlatih untuk menjadi kreatif.
- Yakin, bahwa ide kreatif bisa muncul dari siapapun, tanpa memandang posisi, pengetahuan, keahlian.
- Yakin, Berkerjasama lebih baik daripada solo player/solo thinker.
Apa Tujuan dari Brainstorming?
- Melatih open minded & mendengarkan. Masing-masing orang di dalam tim untuk berfikir terbuka mau mendengar & menangkap setiap pendapat, ide & solusi dari siapapun.
- Melatih tim untuk aktif. Terkadang ada orang yang pendiam. Saat brainstorming, semua partisipan harus ikut serta dalam menggali ide dan berpartisipasi dalam menggali ide
- Melatih untuk memiliki creative & critical thinking. Supaya menjadi kreatif & memiliki inisiatif dalam memecahkan masalah.
- Mendapatkan ide & solusi terbaik. Ide-ide yang mungkin liar, aneh, konyol, namun efektif & efisien. Bahkan ide tersebut tidak terfikirkan sebelumnya
Bagaimana Cara Melakukan Brainstorming?
1. Fase Persiapan
Step 1. Tentukan permasalahan yang ingin diselesaikan.
Identifikasi keadaan & kondisi yang terjadi sekarang. Lalu tentukan keadaan di masa depan yang diinginkan.
Contoh, Pertumbuhan user kita menurun 10% dibandingkan bulan lalu. Bagaimana caranya supaya bisa meningkatkan pertumbuhan user 20% di bulan depan?
Step 2. Undang orang-orang yang akan berpartisipasi. Sampaikan apa permasalahan yang akan dibahas dalam brainstorming.
Pastikan semua orang yang akan berpartisipasi memahami aturan & cara melakukan brainstorming
2. Proses Brainstorming
Step 1. Sampaikan berapa kalimat pembuka. Setidaknya terkait tentang
- permasalahan yang ingin dipecahkan
- Durasi. Misal 20 menit.
Step 2. Masing2 orang menulis ide dan menyampaikannya gambaran dr ide nya
Dicatat dalam sticky notes & dikumpulkan
Step 3. Semua orang menyampaikan ide yang sudah dibuat sekaligus bisa menyampaikan kenapa itu asik & layak di eksekusi.
Yang lain bisa memberi feedback atas setiap ide. Feedback tersebut bukan berupa kritikan, tapi bisa berupa vote atas ide tersebut.
3. Fase Tindak Lanjut
Setelah proses brainstorming selesai, pemimpin tim (leader) harus mempertimbangkan setiap ide yang terlah terkumpul. Kurang lebih antara 1-2 hari. Cara untuk mempertimbangkan ide yang didapatkan setelah proses brainstorming kurang lebih seperti berikut.
Step 1. Sambungkan jika ada ide-ide yang saling terkait. Follow Up Ide kepada yang bersangkutan jika diperlukan
Step 3. Kategorikan berdasarkan Effort VS Impact
Step 4.Tentukan Prioritas atas ide
Step 5. Buat Rencana Eksekusi (Action Plan)
Step 6. Sampaikan Rencana Eksekusi (Action Plan). Sampaikan kepada tim yang akan melakukan eksekusi terkait Action Plan yang telah dibuat beserta Deadline-nya
Apa Saja Peraturan dalam Brainstorming?
1. Terima semua ide yang muncul
- Tidak boleh ada penolakan ide atau penghakiman saat Brainstorming. Untuk mempertimbangkan bagus atau jelek lakukan pada fase setelah proses brainstorming. bukan pada saat brainstorming berjalan.
- Tidak ada kritik terhadap setiap ide (analyze to justice). Walaupun mungkin ide yang muncul tidak relevan dengan prinsip & budaya kerja yang ada, terima & pikirkan itu nanti setelah brainstorming.
2. Semua partisipan wajib berkontribusi
- Tidak ada orang yang diam dan hanya mendengarkan. Semua orang mengasah otak dan menggali ide untuk mencari solusi terbaik terhadap permasalahan yang sedang di bahas.
- Jangan ragu untuk menyampaikan ide walaupun terlihat konyol atau lucu. Terkadang kita sendiri yang membedung ide kreatif untuk keluar karena mental blok terhadap ide tersebut. Singkirkan itu, mari berfikir secara bebas.
3. Berfikir kedepan & bebas
Dimasa lalu kita melakukan tindakan karena kemampuan & pengetahuan terbaik pada saat itu. Tapi di masa sekarang, kita berusaha membangun masa depan yang lebih baik.
- Coba untuk menggali ide & solusi baru yang belum terfikirkan sebelumnya.
- Lupakan tentang mungkin atau tidak ide itu bisa di eksekusi. Lupakan sejenak posisi & kemampuan yang dimiliki.
Bayangkan masa depan itu seperti lebar kosong dan pikirkan kita mau membuat gambar seperti apa. Jangan terbebani bisa atau enggak. Kalo nggak bisa ya blajar atau cari orang yang bisa.
4. Fokus kuantitas, bukan kualitas ide
- Berusahalah untuk Munculkan ide sebanyak mungkin.
- Jika ada ide lain yang terfikirkan setelah proses brainstorming, sampaikan saja.
5. Catat semua ide yang terkumpul
Gunakan catatan atau sticky notes untuk mengumpulkan setiap ide dan gagasan. jangan cuman lewat omongan dan diingat. Supaya lebih mudah saat melakukan tindak lanjut atas setiap ide setelah proses brainstorming.
Adaptive Rules
Setiap tim memiliki kebiasaan dan kondisi yang berbeda-beda. Sesuaikan peraturan sesuai dengan kondisi yang menghambat saat implementasi brainstorming.
Contoh beberapa aturan yang bisa dikembangkan supaya Brainstorming lebih produktif.
- Selain orang yang berpartisipasi dilarang mengganggu. Hal ini bisa terjadi jika lingkungan terlalu sering bercanda dan membutuhkan ketegasan saat dibutuhkan kondisi yang lebih serius.
- Bicara secara bergantian. Jika sering ditemui kondisi brainstorming terlalu keruh karena adanya saling cuit yang tidak produktif. Jika saling cuit untuk menyuarakan atau menyempurnakan ide orang yang lain itu bagus.
Pembahasannya logis dan sistematis, membuat mudah dipahami.